PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI SEBAGAI JAWABAN TERHADAP KEBUTUHAN BELAJAR SISWA YANG BERANEKARAGAM

     Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa setiap anak harus dilihat berbeda karena mereka memiliki keunikan yang berbeda sehingga harus diberikan perlakuan yang berbeda agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya.  Sebagai seorang guru hendaknya kita memahami setiap keanekaragaman keunikan yang dimiliki oleh murid, seperti tingkat kognitif, intelegensi, gaya / minat belajar yang dimiliki dimiliki murid. Memahami Siswa Secara terus menerus membangun kesadaran tentang kekuatan dan kelemahan siswa, mengamati, menilai kesiapan, minat, dan profil belajar mereka. Sebagai seorang pendidik kita seyogyanya memiliki visi dan misi untuk mengakomodir dan mefasilitasi perbedaan yang dimiliki oleh murid, agar bagaimana dalam suatu ruang kelas yang memiliki beranekaragam keunikan bisa belajar dengan efektif dan dapat memenuhi kebutuhan setiap murid sehingga murid bisa berkembang secara holistik. Guru bisa membuat rencana pembelajaran, asesmen, dan evaluasi yang berdaya guna sehingga guru memiliki harapan tinggi terhadap kekuatan siswa yang berbeda-beda. Proses mendiferensiasikan pelajaran dilakukan untuk menjawab kebutuhan yang berbeda dari masing-masing murid. 

    Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar yang berbeda dari setiap murid. Dasar praktek diferensiasi adalah kebutuhan belajar murid, sehingga perlu terlebih dahulu mengidentifikasi dan memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan minat, profil dan kesiapan belajar murid. Berdasarkan hasil pemetaan, barulah guru  menentukan strategi diferensiasi yang dilakukan. Ada 3 strategi diferensiasi yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Kemudian dilanjutkan dengan membuat asesmen yang sesuai sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa. 

    Pembelajaran berdiferensisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu,  Memahami keanekaragaman keunikan setiap murid yaitu kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid, terdiri dari 3 strategi yaitu konten, proses dan produk, penilaian dilakukan secara terus menerus, membangun kesadaran tentang kekuatan dan kelemahan murid, memandang murid berbeda dan dinamis, dan minat siswa diperhatikan. Beberapa karakteristik yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi menurut Tomlinson yaitu kehadiran setiap orang akan dihargai, setiap orang saling menghargai, murid memiliki rasa aman baik secara fisik maupun fsikisnya, tujuan pembelajaran berdiferensiasi yaitu membantu setiap murid untuk tumbuh seoptimal mungkin sesuai kemampuannya, karena pertumbuhan masing-masing murid berbeda, tujuan guru mencari tahu dimana posisi murid dikaitkan dengan tujuan pembelajaran, ada keadilan di kelas yaitu dengan memperlakukan murid sama, guru dan murid bekerjasama untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama. Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan proses siklus mencari tahu tentang siswa dan merespon belajarnya berdasarkan perbedaan. Ketika guru terus belajar tentang keberagaman siswanya, maka pembelajaran yang profesional, efesien, dan efektif akan terwujud.

    Pembelajaran berdiferensiasi bisa dilaksanakan dengan baik jika ada dukungan dan komunikasi yang terstruktur antara pihak sekolah, komite dan orang tua siswa disamping siswa itu sendiri. Jadi dengan kolaborasi dengan pihak-pihak yang terlibat didalamnya maka pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar setiap murid akan bisa diwujudkan dan dilaksanakan dengan baik.