DESAIN METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA SESUAI DENGAN KEUNIKAN CARA BELAJAR SISWA SAAT PANDEMI DI KELAS VIII-9 SMPN 6 DENPASAR
Titik
Farniati, S.Pd
SMP
Negeri 6 Denpasar
CGP
KOTA DENPASAR
1.
LATAR
BELAKANG
Saat Pandemi covid 19 seperti saat ini,
tatanan kehidupan berubah drastis. Semua bidang dipengaruhi termasuk bidang
pendidikan juga kena pengaruh yang sangat besar. Konsep belajar di rumah
menjadi pilihan dalam dunia pendidikan untuk membatasi penyebaran dari covid
19.Para siswa, guru dan orang tua sangat berperan dalam pelaksanaan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara online agar bisa berjalan dengan lancar.
Ketika menjalani sekolah online, baik
guru, orang tua dan murid sebaiknya saling bersinergi agar bisa menentukan cara
efektif belajar selama pandemi. Orang tua diharapkan bisa berperan aktif dalam
kegiatan sekolah online yang dilakukan dari rumah. Keberhasilan seorang anak
dalam belajar bukan hanya tugas guru, melainkan ada kolaborasi antara orang tua
dan anak.
Agar murid bisa efektif belajar online
dari rumah selama kondisi Pandemi, kita sebagai guru harus bisa mengenal gaya
belajar murid yang bisa menumbuhkan kreativitas dan kemandirian murid dalam
belajar agar murid memiliki kemerdekaan dalam belajarnya. Karena setiap anak
memiliki potensi yang berbeda, sehingga gaya belajar yang dimiliki pun akan
berbeda. Ada banyak gaya belajar murid, mulai dari gaya belajar auditori,
visual hingga kinestik. Anak yang punya gaya belajar kinestik akan lebih
menyukai aktivitas pembelajaran yang aktif bergerak. Berbeda dengan gaya
belajar auditori yang lebih menyukai dengan cara mendengarkan dengan suasana
tenang. Dengan memahami gaya belajar dari anak, akan memudahkan kita untuk
mendukung mereka menerima dan memahami pelajaran.
Guru diharapkan dapat menciptakan
suasana belajar yang kondusif yang berpusat atau berpihak kepada siswa.
Memvariasikan metode mengajar agar anak-anak tidak jenuh dan gembira dalam
belajar, dan menciptakan merdeka belajar dengan menghargai kodrat anak. Sebagai
seorang guru, saya harus bisa sebagai organisator kegiatan mengajar, sumber
informasi bagi siswa, pendorong bagi siswa untuk belajar, penyedia materi,
pendiagnosa dan pemberi bantuan sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk mewujudkan
semua itu saya segera akan menyusun desain pembelajaran yang sesuai dengan
pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
2. TUJUAN
Adapun tujuan dari aksi
nyata adalah sebagai berikut:
1) Dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa di kelas VIII-9 SMP Negeri 6 Denpasar setelah diberikan gaya
belajar yang tepat
2) Dapat
meningkatkan partisipasi siswa kelas VIII-9 SMP Negeri 6 Denpasar dalam membuat
tugas selama belajar dari rumah setelah diberikan gaya belajar yang belajar
yang tepat
3. DAMPAK PADA SISWA
Aksi ini diharapkan membawa perubahan pada
guru dan terutama pada murid. Apabila aksi ini memberikan hasil yang baik akan
dapat dilihat pada murid, yaiti :
1) Murid menjadi lebih antusias dan termotivasi
belajar karena sesuai dengan gaya belajar masing-masing
2) Murid menjadi lebih rajin dalam membuat tugas
yang diberikan
4. TOLOK UKUR
Untuk memastikan Aksi Nyata terlaksana dengan
baik dan sesuai harapan yang diinginkan, berikut adalah pedoman indikator yang
digunakan untuk memantau:
1) Meningkatnya motivasi
belajar siswa di kelas VIII-9 SMP Negeri 6 Denpasar dibuktikan dengan hampir
semua mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan tepat waktu
2) Meningkatnya partisipasi
siswa di kelas VIII-9 SMP Negeri 6 Denpasar dibuktikan dengan hampir semua
tugas-tugas yang diberikan dikumpulkan tepat waktu
5. DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN
Dalam melakukan metode pembelajaran ini memerlukan
dukungan dari Kepala Sekolah, guru BK, orang tua siswa dan siswa itu sendiri. Dukungan
dari Kepala Sekolah dalam hal membeikan ijin pelaksanaan aksi nyata, dukungan
dari guru BK dalam membantu membuatkan kuisioner dan memetakan siswa
berdasarkan dari hasil kuisionernya. Dukungan orang tua siswa dalam ikut
mengawasi dan memantau siswa untuk belajar. Dan dukungan siswa itu sendiri
adalah siswa mau mengisi kuisioner dengan jujur dan mau belajar dengan
semangat. Dan juga tersedianya hp, laptop dan kouta yang dapat memperlancar
proses pembelajran secara online.
6. LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN
1). Tahapan persiapan
Guru bekerja sama dengan
guru BK menyiapkan kuisioner dalam bentuk google formulir yang akan diberikan
kepada siswa
2). Tahap pelaksanaan
-
Siswa
diberikan link kuisioner melalui WAG kelas
-
Siswa
menjawab kuisioner
-
Guru
dan Bk memetakan hasil kuisioner siswa
-
Siswa
dikelompokkan berdasarkan gaya belajar berdasarkanhasil kuisioner
-
Guru
menyiapkan metode mengajar yang berbeda sesuai dengan gaya belajar siswa
3). Guru melakukan refleksi yaitu obsevasi
dan evaluasi dengan google meet
Obsevasi
merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Menurut Sumarno (1998:3)
observasi memiliki dua fungsi pokok, yaitu (a) untuk mengetahui kesesuaian
antara pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan, (b) untuk mengetahui
seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan
akan menghasilkan perubahan yang diinginkan.
Evaluasi
tindakan adlah menentukan hasil yang dicapai setelah satu tahapan tindakan
dilaksanakan.
Sesuai
dengan tujuan penelitian, maka data yang dikumpulkan dalam rangka observasi dan
evaluasi tindakan adalah :
1). Motivasi siswa, dilihat dari keaktifan
siswa saat google meet dan mau menegerjakan tugas dengan baik.
2). Partisipasi siswa, dilihat dari banyak
siswa yang selalu hadir saat google meet dan mengumpulkan tugas tepat waktu
7. HASIL DAN BUKTI AKSI NYATA
HASIL AKSI NYATA DAN PEMBAHASAN
Tabel Data Partisipasi dan
Keaktivan Siswa pada Aksi nyata pertama
Partisipasi
Siswa Saat Google Meet |
Partisipasi siswa dalam membuat
tugas-tugas |
||||
Sebelum Tindakan |
Setelah
Dilakukan Tindakan |
Peningkatan dalam % |
Sebelum Tindakan |
Setelah Dilakukan Tindakan |
Peningkatan dalam % |
34 |
43 |
16,28% |
38 |
40 |
8% |
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat
diamati partisipasi dan keaktifan siswa. Partisipasi siswa dengan diberikan
pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajarnya mengalami peningkatan
sebesar 16,28%, sedangkan partisipasi dalam mengumpulkan tugas-tugas mengalami
peningkatan sebesar 8%. Sedangkan meningkatnya motivasi siswa bisa dilihat dari
antusias dan keaktifan siswa saat pembelajaran.
8.
KENDALA
AKSI NYATA
Kendala yang ditemui saat
pelaksanaan aksi nyata adalah :
- Masih ada murid yang tidak ikut
pembelajaran lewat google meet karena terkendala kouta
- Masih ada murid yang tidak membuat tugas
dengan alasan koutanya habis
9.
KEBERHASILAN
- Meningkatnya motivasi murid di lihat
dari antusias dan meningkatnya jumlah siswa yang ikut pembelajaran lewat
googlemeet
- Meningkatnya partisipasi siswa dilihat
dari banyak siswa yang ikut pembelajaran lewat google meet dan mengumpulkan
tugas di google class tepat waktu
10. RENCANA PERBAIKAN
Rencana perbaikan yang dilakukan di
masa yang akan datang adalah :
- Murid yang tidak bisa ikut pembelajaran
secara daring dari rumah disarankan bisa mengikuti dari sekolah dengan
memperhatikan protokol kesehatan
- Murid yang tidak bisa mengumpulkan tugas
lewat online bisa mengumpulkan ke sekolah langsung
Comments
Post a Comment